Ginkgo biloba dikenal bermanfaat untuk kesehatan otak. Selain khasiat
tersebut, tumbuhan ini diyakini dapat meningkatkan gairah seks dan
menangkal radikal bebas.
Lupa itu memang menjengkelkan. Sudah hampir ingat pada sesuatu yang
ingin dikatakan atau dilakukan, tetapi tiba-tiba saja hilang dalam
ingatan. Kalau terjadi sesekali saja, itu lumrah. Namun, jika terjadinya
berkali-kali dan dalam waktu singkat, kondisi ini sungguh
memprihatinkan.
Seiring meningkatnya usia, kemampuan otak untuk mendapatkan oksigen
dalam aliran darah semakin berkurang. Padahal, oksigen merupakan makanan
otak agar dapat berfungsi dengan baik. Akhirnya muncullah kepikunan
yang merupakan penyakit khas orang lanjut usia.
Kepikunan dicirikan dengan berkurangnya konsentrasi dan memori jangka
pendek seperti lupa nama, nomor telepon, bahkan ada yang melupakan
pasangannya. Selain itu, banyak orang lanjut usia juga menderita
depresi, tinitus (telinga berdenging), cepat lelah, cemas, dan mengalami
kebingungan serta linglung.
Sejak 5.000 tahun
Di Jerman, penyakit lupa dicegah dengan ekstrak daun ginkgo biloba
yang khasiatnya sudah diteliti sejak tahun 1960. Pada tahun 1980-an,
komisi E Jerman meresmikan penggunaan ginkgo biloba untuk membantu
kesehatan otak.
Ekstrak ginkgo dapat membantu kelancaran peredaran darah perifer di
organ tubuh yang jauh dari jantung, seperti ujung jari, ujung kaki, dan
daun telinga. Kelancaran peredaran darah membuat orang senantiasa segar
dan tidak lekas lelah.
Ginkgo sebenarnya adalah nama tanaman hias besar yang tumbuh subur di
daerah beriklim sedang, mulai dari daratan Eropa hingga Amerika
Serikat. Nama ginkgo sendiri berasal dari bijinya yang berasal dari
tanaman ginkgo betina. Biji ginkgo berwarna kuning hijau dan matang
dalam bentuk buah berdaging yang berbau busuk dan berwarna jingga
cokelat.
Karena daun ginkgo terbagi atas dua lobus, namanya sering disebut
dengan tambahan kata biloba. Sebagai bahan obat alami, ginkgo bukanlah
barang baru. Penduduk Cina kuno telah memanfaatkan daun dan buahnya
sejak 5.000 tahun lalu, terutama untuk mengobati penyakit jantung dan
penyakit yang berkaitan dengan paru-paru, seperti asma maupun bronkitis.
Mereka pun menggunakannya sebagai minuman tonikum penyegar tubuh,
setelah sarinya disaring.
Selain memanfaatkan ekstrak daun dan buahnya, penduduk Cina kuno juga
memakan bijinya setelah disangrai. Konon, rasanya gurih manis seperti
biji mete goreng. Camilan biji ginkgo goreng kala itu hanya merupakan
santapan keluarga Kaisar. Baru pada tahun 1700-an, ginkgo biloba mulai
dikenal masyarakat Eropa dan diteliti secara ilmiah.
Dilihat dari struktur taksonominya, ginkgo biloba termasuk dalam
keluarga Ginkgoaceae. Hingga saat ini sentra penanaman ginkgo biloba
terbesar di dunia terdapat di Provinsi Zhejiang, Cina Timur.
Dalam bahasa Cina, ginkgo biloba dikenal dengan sebutan yin xing.
Dalam bahasa Inggris, ginkgo biloba juga dikenal dengan sebutan the
maidenhair tree karena bentuk daunnya menyerupai daun suflir rambut Dewi
Maiden (Maidenhair fern).
Bentuk daun ginkgo menyerupai seperempat bundar, bagian ujungnya
berliku-liku. Selintas mirip kipas terbuka. Seperti halnya suflir, daun
ginkgo pun sama-sama sulit basah jika tertimpa air. Karena itu, ia
terkadang disebut pohon adiantum (adiantum tree), menyamai nama lain
suflir rambut Dewi Maiden, yakni suflir adiantum. Adiantum artinya sulit
basah.
Lumpuhkan radikal bebas
Ginkgo biloba tergolong pohon yang sangat besar. Tingginya dapat
mencapai 20-35 meter. Di Cina, pohon ginkgo biloba dapat mencapai 50
meter. Pohon ini termasuk tanaman berumur panjang. Di Provinsi Shandong,
Cina, ditemukan pohon ginkgo biloba yang telah berumur lebih dari 3.000
tahun!
Para arkeolog memperkirakan tanaman ini tumbuh sejak awal zaman
paleozoik, ketika dinosaurus masih hidup. Karena itu, ginkgo biloba juga
dikenal sebagai tanaman fosil.
Pohon ini jarang ditemukan di Indonesia, tetapi kini di pasaran sudah
banyak dijual suplemen yang berasal dari ekstrak ginkgo biloba. Bila
ingin mendapatkan ramuan aslinya, tanaman ini juga banyak dijual di
toko-toko obat tradisional Cina.
Ginkgo biloba dikenal karena kemampuannya menerobos pembuluh darah
yang paling sempit dan paling kecil untuk memberi makan jaringan yang
kekurangan oksigen di otak, jantung, dan bagian tubuh lainnya. Itulah
sebabnya para ahli menyarankan untuk mengonsumsi ginkgo biloba untuk
menjaga kesehatan otak.
Beberapa penelitian menunjukkan, ginkgo mempunyai aktivitas
antioksidan. Secara umum, senyawa aktif ginkgo biloba terdiri atas dua
kelompok utama, yaitu flavonoid dan terpene lactones, termasuk
ginkgolides A, B, dan C, bilobalide, quercetin, dan kaempferol.
Suplemen ginkgo biloba yang dijual di pasaran umumnya terdiri atas
24-32 persen flavonoid dan 6-12 persen terpenoid. Seperti vitamin E,
ginkgo dapat melumpuhkan radikal bebas yang sering merusak sel tubuh,
terutama sel otak.
Ginkgo biloba diketahui manfaatnya dalam memacu produksi molekul ATP
(adenosin trifosfat). Melimpahnya produksi ATP akan menggenjot
metabolisme glukosa, yang merupakan bahan bakar bagi otak. Itulah
sebabnya ginkgo mujarab meringankan stres, menahan datangnya lelah otak,
dan menggiatkan daya pikir.
Dengan produksi ATP yang melejit, jaringan elektrik tubuh dipacu
keaktifannya. Karena itu, ginkgo biloba dikatakan mampu membuat nafsu
seks meningkat. Ditambah lagi dengan aktivitasnya melonggarkan pembuluh
darah, sehingga organ seks memperoleh pasokan energi lebih lancar.
Dr. Drieu dalam penelitiannya menemukan fungsi ginkgo untuk
meremajakan sel-sel otak, yaitu dengan cara memulihkan reseptor-reseptor
di dalam otak serta meningkatkan serotonin yang umumnya mulai berkurang
ketika proses penuaan berlangsung.
Waspadai Dampak Negatif
Ginkgo biloba ternyata mempunyai dampak negatif. Dosis ginkgo lebih
dari 120 mg per hari dapat memberikan efek samping berupa mual dan
pusing. Namun, ada sebagian orang yang tahan hingga dosis 200-240 mg.
Disarankan agar konsumsi ginkgo dimulai dengan dosis rendah supaya
terhindar dari efek samping. Juga dianjurkan menghubungi dokter bila
mengalami keluhan akibat minum ginkgo.
Bagi mereka yang sedang minum obat antidepresan yang diketahui
sebagai monoamine oxidase inhibitors (MAGI), disarankan tidak
mengonsumsi ginkgo biloba karena dapat menimbulkan interaksi yang
membahayakan tubuh. Ginkgo biloba juga tidak disarankan untuk dikonsumsi
ibu hamil.
Ginkgo biloba disarankan tidak dikonsumsi dengan berbagai obat lain.
Ginkgo biloba yang berinteraksi dengan aspirin (berpotensi sebagai
penghilang rasa sakit) dapat menimbulkan hyphema (perdarahan dalam
rongga anterior mata) secara spontan.
Ekstrak ginkgo biloba bila berinteraksi dengan parasetamol dapat
menimbulkan bilateral subdural haematoma(penimbunan darah di otak).
Harus Dikonsumsi Terus-Menerus
Hasil riset di Jerman yang dimuat dalam British Journal of Clinical
Pharmacology (1992), 99 pasien lanjut usia yang menderita gangguan otak
selama lebih dua tahun, 72 persennya menunjukkan perbaikan setelah tiga
bulan mengonsumsi gingko. Dosis efektif yang ditetapkan studi tersebut
adalah 120 mg setiap hari.
Penelitian William College Study yang dimuat pada journal of the
American Medical Asociation (2002) juga menunjukkan kemampuan gingko
untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan mengingat. Ginkgo biloba
tampaknya lebih manjur untuk lansia yang sudah mengalami kemunduran
fungsi otak. Orang muda yang sel-sel tubuhnya masih optimal, termasuk
sel-sel otaknya, tentu tidak terlalu membutuhkan ginkgo. Riset di Italia
membuktikan, ekstrak ginkgo dapat meningkatkan aliran darah ke otak
sebesar 70 persen pada orang lanjut usia.
Ginkgo biloba juga berpotensi membantu meringankan penyakit alzheimer
tahap awal. Dengan dosis 80 mg tiga kali sehari, penderita alzheimer
menunjukkan perbaikan dalam ingatan, perhatian, dan unjuk kerja
psikomotor.
Hasil penelitian New York Institute for Medical Research menunjukkan
konsumsi 120 mg ginkgo biloba per hari secara teratur dapat mengobati
penyakit alzheimer dan demensia tahap awal. Demensia adalah keadaan
ketika seseorang mengalami penurunan kemampuan daya ingat dan daya
pikir.
Selain gangguan daya ingat, kelompok lanjut usia juga sering
merasakan nyeri kaki, nyeri pinggul, dan lain-lain. Studi meta analisis
di Jerman memperlihatkan, para pasien mampu berjalan lebih lama setelah
diberi ginkgo.
Efek positif ginkgo tidak bisa langsung dirasakan. Perlu waktu 4-6
minggu khususnya untuk memperbaiki ingatan jangka pendek. Beberapa
penelitian bahkan menganjurkan waktu konsumsi sedikitnya tiga bulan.
Untuk merasakan manfaatnya, ginkgo harus dikonsumsi terus-menerus.
Bila tidak, aliran darah yang membawa oksigen akan kembali terganggu.
Karena itu, minum ginkgo biloba harus dilakukan dengan disiplin kuat.
Ginkgo juga dapat membantu mengontrol pembentukan plak pada jaringan
arteri darah akibat konsumsi kolesterol berlebihan. Dengan demikian,
aliran darah ke otak dan jantung tetap berjalan baik, sehingga risiko
stroke dapat diminimalkan.
Hasil penelitian di University of Maryland Medical Center
menunjukkan, ginkgo biloba juga memiliki kemampuan antioksidan untuk
melawan proses penuaan seperti kerusakan retina mata.
Oleh:
Pfor.DR. Made Astawan
Ahli Teknologi Pangan dan Gizi
Pfor.DR. Made Astawan
Ahli Teknologi Pangan dan Gizi
Sumber : Senior
Daun Ginkgo ini juga salah satu komposisi pembuatan produk Herbal XAMdetox, simak lebih lanjut
Salam Sehat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar