Sekarang taruhlah anda sudah mendirikan sebuah perusahaan tailor atau perusahaan jahit. Bila perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik, mau tidak mau tentu keuntungan akan didapat. Sebagai seorang pengusaha yang baik dan memenuhi syarat. Anda harus dapat menyisihkan atau menyimpan sebagian dari keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan anda. Dan ini sesuai dengan rumusan kita yang ketiga. Yang telah kita bahas di artikel sebelumnya yaitu
1. Pintar mencari uang
2. Pintar membayarkan atau membelanjakan uang
3. Pintar menyimpan uang
Dengan arti kata pintar menyisihkan uang atau keuntungan yang diperoleh dari perusahaan atau usaha tersebut. Sedang cara yang baik, adalah sedapatnya anda memasukkan laba yang diperoleh tadi kepada memperbesar modal dan usaha anda. Umpamanya dengan menambah jumlah mesin jahit yang satu jadi dua. Dua jadi tiga dan seterusnya. Serta melengkapi kebutuhan-kebutuhan serta alat-alat produksi lain yang erat hubungannya dengan perusahaan jahit tersebut. Seperti, mesin zikzak, mesin pemasang kancing dan lain sebagainya.
Banyak pengusaha yang kurang menguasai teknik memperbesar modal, salah dalam membayarkan dan menyisihkan labanya. Kenapa ? Karena mereka tidak mengetahui program atau rumusan yang tiga tersebut diatas, yang akan membuat usahanya terarah dan mendapat kemajuan.
Kebanyakan pengusaha salah dalam membayarkan keuntungan yang didapatnya. Banyak keuntungan-keuntungan yang diperoleh salah pembayaran dan penggunaannya. Umumnya mereka tidak tahan menunggu saatnya untuk membayarkan keuntungan tersebut. Sehingga membelanjakannya kepada barang-barang konsumsi, bukan kepada barang-barang produktif. Mereka tergoda kepada hendak memiliki dan ingin cepat menikmati dan membeli dan ingin cepat menikmatgi dan membeli barang-barang umpamanya, Televisi, Lemari es dan alat-alat yang tidak ada hubungannya dengan perkembangan usaha.
Alangkah baiknya, bila keuntungan yang diperoleh tersebut ditambahkan kepada modal atau membuka cabang usaha lain. Seseorang yang bergerak dibidang grosir buku, alangkah baiknya mereka itu membuka suatu cabang toko buku juga, yang bergerak didaerah lain tetapi dengan membuka cabang sebagai toko buku eceran.
Seorang pengusaha restoran kecil yang khusus menjual bubur kacang ijo. Bilamana warung kacang ijonya disatu tempat sudah cukup maju. Dan mempunyai cukup nama yang terkenal, umpamanya Bubur Kacang Ijo Pak Dullah di Jatinegara. Alangkah baiknya dan akan menambah penghasilannya apabila Pak Dullah membuka cabangnya di Daerah Banteng misalnya. Dan kalau perlu di setiap terminal dan daerah-daerah yang banyak dikunjungi orang. Pak Dullah hendaklah membuka cabang usaha bubur kacang ijonya.
Atau Soto Ayam Pak Yatim di Alun-alun semarang. Yang bagi masyarakat semarang sudah tidak asing lagi. Sangat besarlah kemungkinan sukses bagi usahanya dalam mengembangkan atau membuka cabangnya di kota-kota lain. Seperti di Surabaya, Jakarta dan kota lain yang memungkinkan.
Cobalah kita lihat bukankah Gudeg Bu Citro yang terkenal di Ibu Kota Jakarta ini cabang atau perluasan usaha Gugeg Bu Citro yang dari Jogja ?
Bukankah Sate Nyonya Cirebon suatu bentuk perluasan usaha yang tadinya kecil di daerah aslinya ? Dan bukankah Hotel Pardede suatu bentuk perkembangan dan tambahan cabang usaha dari perusahaan induknya dalam mencari tambahan bagi penghasilannya. Jadi tidak dapat tidak usaha mengembangkan dan membuka berbagai macam usaha adalah bertujuan untuk mencapai penambahan penghasilan atau memperbanyak pintu keuntungan. Dan dari pintu-pintu tersebut akan mengalir dan berdatangan uang yang akan menambah dan mendatangkan modal dan kekayaan.
E book 'Rahasia kearah sukses mencari uang'
----- Perbesar & Buka berbagai macam Usaha
Impian setiap pebisnis adalah membuka cabang baru ,temukan tips dan triknya di Cara membuka cabang baru di Laruno.com Portal Bisnis dan Karir Indonesia
BalasHapus