Entah kenapa dunia wirausaha di Indonesia
tidak begitu populer dimata sebagian masyarakat Indonesia. Orang-orang
cenderung lebih memilih menjadi pegawai ketimbang menjadi seorang
pengusaha. Apakah itu pegawai negeri ataupun pegawai swasta yang pasti
intinya menjadi pegawai.
Namun
yang paling populer adalah keinginan menjadi PNS. Satu hal yang membuat
pekerjaan sebagai PNS sangat diminati adalah karena pekerjaan ini aman.
Aman maksudnya karena adanya gaji bulanan yang pasti dibayarkan
bagimanapun kinerjanya. Tak peduli ia kerja keras atau tidak, uang
bulanan tetap saja mengalir ke buku gaji. Untuk memecat pegawai pun
tidak semudah seperti di organisasi swasta. Perlu birokrasi yang sulit
dan rumit. itulah kenapa PNS merupakan pekerjaan yang paling diminati
dan paling aman.
Dari sebuah seminar yang pernah
kuikuti. Sang pemateri mengatakan bahwa menjadi PNS bukanlah pekerjaan
yang paling aman. Meskipun kita mendapat gaji bulanan secara rutin tapi
gaji itu terkadang tidak cukup untuk mencukupi hidup sehari-hari.
Dari
beberapa pengamatan yang kulihat di kalangan PNS termasuk keluargaku
sendiri. Gaji sebulan yang berkisar sekitar 2 jutaan itu tidak cukup
untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Apalagi dengan anak yang semuanya
sekolah dan kuliah. Memang ada saja yang hidup cukup, itupun setelah
melalui proses penghematan dan pemotongan anggaran lainnya.
Contoh
nyatanya saja banyak PNS yang harus kredit untuk membeli barang-barang
yang diinginkannya. Bahkan untuk dapat membeli rumah, membeli motor dan
lainnya saja sampai mengajukan kredit gaji. Konsekuensi dari itu gaji
akan dipotong setiap bulannya. Otomatis penghasilan bulanan pun akan
berkurang.
Sekarang
ini banyak orang yang ingin sekali menjadi PNS dengan melakukan
berbagai cara dan permainan uang yang sedemikian rupa. Aku pernah dengar
dari seorang temanku, bahwa ada salah satu kakaknya yang harus membayar
sekitar 30 an juta agar dapat menjadi PNS. Uang segitu jika dipakai
untuk buka usaha sangat cukup. Tapi sayangnya uang itu digunakan hanya
untuk melicinkan jalan untuk menjadi PNS. Hanya untuk menjadi PNS saja
sampai selangit biayanya.
Tak
dapat dipungkiri sistem pendidikan di sekolah dan dalam keluargalah
yang sangat berperan dalam mencetak mental PNS ini. Termasuk aku sendiri
yang tumbuh dan besar dilingkungan orang yang mengagungkan pekerjaan
sebagai PNS. Dalam keluarga kami jika tidak menjadi PNS rasanya kurang
sukses hidupnya. Kurang keren kelihatannya jika tidak pakai seragam
Korpri.
Tapi
alhamdulillah dari buku yang kubaca dan seminar yang kuikuti serta
input lain yang kuserap. Perlahan aku sudah meninggalkan pikiran yang
usang yang menganggap menjadi PNS adalah satu-satunya sebuah kesuksesan.
Aku sekarang malah ingin bersiap menjadi pengusaha. Meskipun belum
kumulai setidaknya pikiran dan niat ke arah itu sudah ada.
Tidak
ada yang salah sebenarnya menjadi PNS. Tapi alangkah baiknya jika
menjadi PNS itu dibarengi juga dengan rasa pengabdian. Terlalu idealis
sih, tapi kan memang seperti itu kenyataannya seorang PNS yang merupakan
sang abdi negara. Nah dengan begitu ketika bekerja akan lebih
produktif, bukan hanya sekedar cari aman. Karena sekali lagi tidak ada
pekerjaan yang aman. Kalau kita meninggal atau lainnya bagaimanakah
kehidupan orang yang kita tinggalkan.
Statistik
menunjukkan bahwa jumlah pengusaha Indonesia ini jumlahnya kurang dari
1.55 % dari total jumlah penduduk. Sedangkan untuk menciptakan negara
maju setidaknya diperlukan minimal 2% pengusaha dari total penduduk.
Maka dengan banyaknya orang yang bergerak menjadi pengusaha, setidaknya
negara kita akan menjadi negara yang maju kedepannya. Tapi sayang masih
banyak orang yang memiliki mental sebagai PNS alias pegawai.
Aku
pernah berbincang dengan seorang pedagang pentol keliling. Suatu ketika
aku bertanya berapa keuntungannya per hari dalam berjualan. Pedagang
itu pun mengakui bahwa dalam sehari ia mampu meraup untung bersih
sekitar 100 ribuan. Jika dikalkulasikan selam sebulan maka penghasilan
perbulannya sekitar 3 juta. Waah uang 3 juta per bulan hanya PNS
golongan tertentu saja yang memiliki penghasilan seperti itu. Selebihnya
malah ada dibawah nilai itu. Masa iya PNS kalah dengan seorang pedagang
pentol keliling dalam urusan penghasilan. Apalagi kalau pedagang itu
mempunyai jiwa wirausaha maka tentunya semakin hari ia akan semakin
sukses.
Dari
situ aku semakin bertekad untuk menjadi seorang enterpreneur. Karena
selain bebas dalam mengatur waktu, aku juga tetap dapat menjalankan hoby
yang disukai. Apalagi jika sudah cukup sukses tentu aku bisa pergi
jalan-jalan kemana saja yang kuinginkan, bisa membeli apa yang
diinginkan, membantu sesama dan lainnya. Tak perlu kerja dan terus
ngantor sampai usia pensiun tiba hanya untuk mendapatkan uang.
Alhamdulillah
saat ini aku sudah memulainya dengan jual pulsa kecil-kecilan. Tapi
meski begitu setidaknya aku sudah memulai langkah pertama untuk menuju
segala impianku.
sumber : ekonomi.kompasiana.com
Tidak berbeda jauh dengan pengalaman diatas, saya sendiri juga sudah terjebak dalam pekerjaan saya sebagai seorang karyawan swasta selama puluhan tahun, tapi akhirnya saya tersadar karena sudah terjebak dengan hutang yang lumayan besar dan membelit kehidupan saya, untuk membayar hutang saja saya harus berhutang lagi jadi seperti kata pepatah " Gali Lobang Tutup Lobang ". Hingga akhirnya saya memberanikan diri untuk keluar dari perusahaan, tentu saja dengan pesangon yang jauh dari cukup. dengan modal yang kecil saya memulai suatu usaha yang makin lama berkembang menjadi besar. Hutang sudah terbayar lunas, saya bisa pergi kemana saja tanpa terikat waktu, hanya fokus ke usaha saya dan membesarkan usaha saya. Saat ini saya ingin membagikan pengalaman saya, MULAILAH MEMBUKA USAHA SENDIRI, sekarang juga. dan menjadi bos dari usaha anda sendiri, tentu saja harus dengan keberanian untuk keluar dari pekerjaan anda.
Salam Sukses
Tidak ada komentar:
Posting Komentar