Jumat, 06 Juli 2012

Berikan Service

Ketahuilah, bahwa pengusaha-pengusaha Barat dan Amerika yang selalu dijadikan pedoman hampir di segala bidang kemajuan hidupnya adalah sebetulnya 'bagaimana menjual service'. Sebagian besar kekayaan dan keuntungan yang mereka peroleh adalah hasil dari penjualan service. 
Sayang sekali, kebanyakan dari pengusaha-pengusaha muda dan pengusaha yang baru bergerak kurang menghargai dan memperhatikan service ini. Mereka salah dalam mengartikan service. Dengan kata service, secara langsung dan tidak didasarinya, mereka akan berpikir, Wah ini uang keluar lagi. Atau wah, ini tambah kerja. Mereka tidak tahu, padahal disinilah RAHASIA MENCARI UANG secara tak langsung. Seperti falsafah pengusaha dan pedagang Barat serta Amerika yang memang sudah membuktikan keberhasilannya. "BERIKAN DULU SERVICE, UANG SEGERA AKAN ANDA DAPAT".
Setelah service diberikan barulah segera otomatis uang akan datang. Dan kalau anda sudah memberikan service tingkatkan selalu service anda. Dengan meningkatkan service berarti anda meningkatkan kedatangan uang. Mari kita lihat. Limun yang dijual dan diproduksi oleh pengusaha-pengusaha kita. Lihat dan coba pula limun hasil produksi perusahaan asing atau barang hasil kerja sama dengan pengusaha asing. Mungkin rasanya berbeda sedikit. Tapi itu bukan berarti kita tidak sanggup atau tidak bisa memproduksi barang yang sama. Lalu kenapa mereka tidak membuatnya ? Dan kalau sudah dibuat produksi dengan mutu atau kualitas yang sama, biasanya, juga masih kalah dalam pasaran dan dalam merebut pembeli. Karena apa ? Inilah karena tidak memperhatikan faktor service tadi. 
Sekarang kita nilai, Misalkan Coca Cola, Fanta dan sebangsanya itu modalnya umpamanya sekitar Rp 200,- atau Rp 250,- tetapi setelah didalam botol Fanta atau Coca Cola dan masuk ke Restaurant besar atau setelah masuk Bar dan Night Club. Kenapa harganya bisa laku dijual sekian mahalnya dan dibeli orang.
Sedangkan limun atau hasil produksi pengusaha-pengusaha kita jangankan dijul dan laku dengan harga tinggi, dengan harga eceran yang sedemikian murahnyapun susah juga untuk laris. Apalagi untuk dapat masuk ke pintu-pintu Bar atau Night Club. Sedangkan modalnya juga hampir sama. Taruhlah rasanya agak berbeda. Tapi andaikata dibuat dengan rasa yang sama, juga belum tentu dapat menyamai. Sebab apa ? Tidak lain faktor service juga. Coba beranikan diri. Coba berani rugi dulu. Tambah biaya. Berikan service yang baik. Pakai botol yang bagus. Etiket tau merek yang bagus. Dan yang tidak kalah pentingnya, pasang iklan. 
Bukankah dengan memberikan service, keuntungan juga akan diperoleh ? Kalau kita nilai. Malahan service inilah yang dibeli orang di Bar, Restoran besar serta di Night Club. Cocal Cola yang mungkin dari pabrik hanya seharga Rp 350,- atau mungkin lebih sedikit. Bisa laku diluaran dengan harga Rp 1500,-. Di Bar dan sebangsanya bisa laku dengan harga Rp 3000,- atau Rp 4000,-. Tentu saja faktor perusahaan dan faktor pajak Bar dan Night Club tersebut berbeda dan memberi pengaruh juga terhadap harga. Tapi kita memandang adalah dari sudut service. Jadi nyatalah disini bahwa semua produksi dan pengusaha kita ini hampir semuanya kalah dalam bidang penjualan service dan iklan.
Memang tidak semua kejadian dan tidak semua pengusaha kita seperti tersebut diatas. Ada juga pengusaha-pengusaha kita satu dua yang berhasil bertindak dan sanggup menyamai. Malahan juga ada yang berhasil dan sanggup menyaingi serta mencapai keberhasilan. 
Kita ambil sebagai contoh yang sederhana dan yang tidak begitu jauh dan tidak begitu besar. umpamanya : Sate Nyonya Cirebon, Gudeg Bu Citro dan yang lebih tinggi lagi misalnya National Gobel yang telah sanggup dan bekerja sama serta setaraf dengan perusahaan asing. Kita akui sudah ada yang berhasil. Tapi mereka ini adalah orang-orang atau pengusaha-pengusaha yang memperhatikan service dan memanfaatkan iklan. Kenapa mereka berhasil ? Kenapa Bu Citro berhasil ? Kenapa Gobel berhasil ? Kenapa TD Pardede berhasil ? Kenapa Restoran Saiyo, Beringin, Saribundo, Surya berhasil ? Tidak lain karena mereka berani memberikan dan menjual service. Berani rugi demi untung. 
Apakah tidak mungkin ? Bakso, Bubur Kacang Hijau, Air  Kelapa Muda, Air Jeruk, Es buah dan banyak lagi lainnya yang mungkin bisa kita kembangkan dan kita tingkatkan mutu dan servicenya. Mungkin saja toh ?
Mari kita mulai sekarang. Kita berikan service yang baik. Kita pasang merek dan kita beri nama warung, kedai dan restoran kita. Ya gerobak bakso. Yang berjualan di kios. Apalagi yang sudah mempunyai tempat-tempat yang cukup meyakinkan. jangan malu-malu dan takut-takut memasang merek dan memberi nama Warung, Kios atau hasil produksi kita. Mari kita coba. Sekarang. Ya sekarang juga. Kita jual gado-gado dan service yang baik. Kita jual bakso, rujak dan service yang baik. Kita bikin dan kita jual yang nomor satu. Tidak yang nomor dua. Nomor satu rasanya dan tentu nomor satu juga pelayanan atau servicenya. Mari kita naikkan keuntungan kita dengan memberikan pelayanan atau service. mari kita masukkan kedalam kantong-kantong yang baik, bersih dan menarik. kacang asin kita, kacang bogor kita, rujak kita, es buah kita. Kalau perlu dalam kaleng . Mari kita susul Coca Cola, Fanta, Astra, Gobel, TD Pardede, Restoran Padang, Bu Citro, Nyonya Cirebon, Nyonya Meneer, Cap Jago, Jamu Air Mancur dan yang lain. Yang sudah berhasil itu.


E book 'Rahasia kearah sukses mencari uang' ----- Berikan Service

Tidak ada komentar:

Posting Komentar